
Sumbawa (Tumbuh Media) – Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) bekerja sama dengan Lembaga Adat Tana Samawa mengadakan sosialisasi tata cara berpakaian adat Sumbawa. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan serta mengenalkan kembali pakaian adat Sumbawa kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
“Kami berharap sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya berpakaian adat Sumbawa, yang merupakan bagian dari identitas daerah,” ujar Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam saat menyampaikan sambutan pada acara sosialisasi Tata cara berpakaian adat Sumbawa, Kamis (20/02/25).
Dirinya mengatakan Pakaian adat menjadi ciri khas suatu daerah dan mencerminkan warisan budaya secara turun-temurun. Pakaian adat, Lanjutnya, mengingatkan masyarakat akan asal-usul mereka dan memperkuat rasa persatuan dalam komunitas.
Pakaian adat biasanya memiliki makna simbolis yang berkaitan dengan sejarah, kepercayaan, adat istiadat, serta status sosial pemakainya. Sehingga tata cara berpakaian perlu dipelajari, karena mengandung nilai filosofisnya.
Dengan begitu melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat, terutama generasi muda, dapat semakin mengenal dan mencintai budaya daerah mereka sendiri.
“Jadi kami di Museum hanya sebagai jembatan untuk membangun kolaborasi dengan setiap komunitas budaya untuk melestarikan dan melindungi kebudayaan kita, sehingga dapat diketahui oleh generasi muda maupun mendatang”, tuturnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Adat Tana Samawa, Dr. Muhammad Ikshan Safitri menjelaskan bahwa setiap pakaian adat Sumbawa memiliki nilai-nilai filosofis yang mencerminkan karakter dan adat istiadat masyarakat Sumbawa.
Menurutnya, pakaian adat bukan hanya sekadar busana, tetapi juga memiliki simbol dan makna yang mendalam karena pakaian adat merefleksikan filosofi Tana Samawa. Karenanya pakaian adat menunjukan siapa kita, dan cara berpakaian juga menambah kekuatan dalam membangun interaksi antara paguyuban-paguyuban sosial.
Dalam sosialisasi ini, Narasumber, Hasanuddin. H.D memperkenalkan kepada peserta berbagai jenis pakaian adat yang digunakan dalam berbagai kesempatan, mulai dari pakaian perkawinan, upacara adat, hingga pakaian resmi kebesaran.
Acara yang berlangsung di Museum NTB ini dihadiri oleh tokoh adat, budayawan, serta masyarakat umum yang antusias untuk belajar lebih dalam mengenai makna dan filosofi di balik busana adat Sumbawa. (*)